BRALING.CO, PURBALINGGA – Ada tiga faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak. Bagaimana upaya yang tepat untuk stop kekerasan pada anak?

Kepala Dinsosdalduk KB P3A Purbalingga, Eni Sosiatman menyebut setidaknya ada tiga penyebab terjadinya kekerasan pada anak. “Tanpa disadari banyak kekerasan terjadi di lingkungan kita,” ujarnya.

Faktor penyebab kekerasan terhadap anak adalah faktor ekonomi yang tidak stabil, faktor kegagalan rumah tangga, serta faktor kurang siapnya pasangan saat menikah.

“Anak adalah harta yang tidak ternilai, karena itu jangan sampai terjadi kekerasan terhadap anak-anak kita. Anak adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya orang tua tapi masyarakat dan pemerintah,” ujar Eni.

stop-kekerasan-pada-anak Penyebab dan Cara Stop Kekerasan pada Anak Tekan Kekerasan Terhadap Anak Dinsosdalduk KBP3A Gandeng Berbagai Elemen Masyarakat 3 1024x682

Dinsosdalduk KB P3A dan Dharma Wanita Purbalingga menggelar sosialisasi pencegahan kasus kekerasan terhadap anak, bertempat di Graha Srikandi, Senin 18 September 2023.

Kegiatan tersebut yang diikuti oleh Ketua OSIS dari 40 SMP di Purbalingga serta Guru Olahraga di wilayah Kecamatan Kutasari dan Padamara.

“Mudah-mudahan hak anak untuk bebas dari ancaman, hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai bakat dapat terpenuhi,” Eni berharap.

Cara Stop Kekerasan Anak.

Psikolog dari RSUD Goeteng Taroenadibrata, Kurniasih Dwi memaparkan sedikitnya terdapat 5 upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua guna mencegah kasus kekerasan.

“Orang tua bisa memberikan bekal dasar pada anak saat berinteraksi dengan orang lain, yaitu dengan memperkenalkan area pribadi dan publik dengan bahasa yang mudah dipahami,” terangnya

Kemudian, sebaiknya ada jalinan komunikasi yang intens agar anak merasa dekat dengan orang tua. Kemudian jelaskan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.
Selain itu, orang tua harus bisa berdiskusi dan menghargai pendapat anak. Dan yang kelima, yakni memberikan pengawasan dan tanggungjawab pada anak.

Sementara itu, Kanit PPA Polres Purbalingga, Aiptu Hesti Nugrahaeni, S.H yang hadir sebagai pemateri menjelaskan kekerasan pada anak juga dapat dicegah dengan membangun kesadaran bersama pentingnya mencegah bullying.