BRALING.CO, PURBALINGGA – Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja Purbalingga berupaya melestarikan motif batik langka dari Purbalingga, Naga Tapa.

Motif Naga Tapa merupakan salah satu motif batik Purbalingga yang sudah langka. Dulu kala, motif batik ini hanya dikenakan oleh pegawai pemerintahan di era Bupati Purbalingga IX, Aryo Sugondo.

Upaya pelestarian motif batik yang sudah cukup langka tersebut dilakukan melalui pelaksanaan Kelas Membatik.

Program yang melibatkan puluhan pembatik Purbalingga tersebut dilaksanakan di halaman Museum Soegarda Poerbakawatja Purbalingga, 5 Desember 2022.

“Selama ini tidak mudah menemukan batik motif Naga Tapa seperti dalam koleksi buatan 1940-an ini di kalangan umum”, kata kurator Museum Soegarda Poerbakawatja, Anita.

Museum Lebih Interaktif.

Kabid Pembinaan Kebudayaan pada Dindikbud Purbalingga, Wasis Andri Wibowo, S.Pd menambahkan, karya batik yang dihasilkan, akan menjadi koleksi museum.

“Dengan demikian, masyarakat akan semakin mudah ketika ingin mengenal karya budaya leluhur kita,” kata Wasis.

program-museum-soegarda-poerbakwatja-purbalingga  Lestarikan Motif Batik Naga Tapa, Museum Soegarda Poerbakawatja Gelar Kelas Membatik WhatsApp Image 2022 12 06 at 10

Program Kelas Membatik menjadi salah satu upaya inovatif Museum Soegarda Poerbakawatja untuk menjadi ruang yang lebih bersifat interaktif.

Sebelumnya, museum Purbalingga ini juga telah menata ruang pamer museum. Dengan begitu, akan lebih banyak aktivitas yang bisa berjalan di indoor museum.

Selain Kelas Membatik, Museum Soegarda Poerbakwatja juga telah menggelar Kelas Melukis di Tas Kanvas dan Kelas Calung Tradisi.