BRALING.CO, PURBALINGGA – Desa wisata di Purbalingga kian banyak. Begini cara Dinporapar Purbalingga kembangkan desa wisata.

“Memudahkan sinergitas pengembangan wisata kita harus mengkomunikasikan stakeholder wisata seperti biro, hotel dan lainnya,” kata Kepala Dinporapar Purbalinga, Prayitno.

Prayitno mengatakan itu di pertemuan Forum Komunikasi Deswita Jawa Tengah ke-24 di D’Las Serang, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, 30 September 2022.

Menurut Prayitno, Pemerintah Kabupaten Purbalingga tidak hanya mengejar kuantitas, akan tetapi juga pengembangan kualitas desa wisata atau deswita di Purbalingga agar terus bisa berkembang.

Kini, terdapat 24 deswita di Bumi Soedirman yang terus didampingi, melalui upaya sinergi dengan berbagai stakeholder pariwisata Purbalingga.

Peraturan Daerah tentang Pariwisata.

Prayitno menambahkan, komitmen Pemkab Purbalingga dalam mengembangkan industri pariwisata salah satunya dengan menerbitkan Perda Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Di Jawa Tengah, Purbalingga adalah salah satu dari dua Kabupaten yang telah menerbitkan peraturan baku demi kepastian hukum wisata.

“Kami dan Temanggung di Jawa Tengah yang melakukan langkah tersebut. Kami sinkronisasi dengan UU Ciptaker dari sisi kepariwisataannya,” ungkap Prayitno.

Kabid Pemasaran Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Setyo Irawan juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak di industri pariwisata Jawa Tengah.

“Ada sekitar 818 Deswita di Jateng. Yang hadir disini sekitar 130-an tapi sudah mewakili peta wisata Jateng,” kata Setyo dalam keterangan pers yang diterima braling.co.

“Kami siap membantu kemajuan Deswita Jateng sehingga kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Tengah bisa meningkat,” ujarnya.

Bantuan Pendanaan Desa Wisata.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jateng, Mukhlis menjelaskan peran legislatif dalam perkembangan deswita Jateng di pertemuan itu.

DPRD Jawa Tengah telah menggelontorkan milyaran rupiah kepada separuh deswita di Jawa Tengah. Dan akan terus melakukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan.

“Inovasi sangat dibutuhkan agar kekurangan bisa diminimalisir dan terus maju,” kata Mukhlis yang juga mantan anggota DPRD Purbalingga.