BRALING.COM, PURBALINGGA – Palang Merah Indonesia atau PMI Purbalingga masih terus berupaya untuk melakukan penyegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purbalingga.
Salah satu upaya yang terus digalakkan untuk menjaga masyarakat di Kota Perwira dari Covid-19 ialah dengan melakukan penyemproten disinfektan.
Sekretaris PMI Purbalingga, M Ichwan mengatakan bahwa PMI Purbalingga berkoordinasi secara intensif dengan BPBD Purbalingga, dalam upaya penyemprotan disinfektan.
“Kami berkoordinasi mengenai lokasi mana saja yang harus mendapatkan pelayanan penyemprotan disinfektan,” kata M Ichwan, belum lama ini.
Ichwan menjelaskan, karena keterbatasan petugas dan juga pembiayaan, PMI Purbalingga hanya fokus untuk melakukan penyemprotan di zona-zona merah. Yang mana, spotnya sudah di-acc BPBD Purbalingga.
Baca: Peringati HUT PMI ke 75, PMI Purbalingga Lakukan Aksi Kemanusiaan di Zona Merah Covid-19
Maka itu, ketika Hari Jadi PMI ke 75 Tahun, PMI Purbalingga juga memfokuskan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker di wilayah Kecamatan Karangmoncol. Yang mana kecamatan ini juga masih masuk ke zona merah.
Program penyemprotan ini menjadi bagian dari program penyemprotan disinfektan serentak oleh PMI-PMI di Provinsi Jawa Tengah.
Baca: BPS Purbalingga Ikut Sertakan Petugas Sensus di BPJS Ketenagakerjaan Demi Sensus Berkualitas
Seperti diketahui, berdasarkan data Covid-19 di Kabupaten Purbalingga, sampai dengan 21 September 2020, masih ada 56 orang yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan.
Kemudian, masih ada juga 8 orang yang dirawat dan masih menunggu hasil pemeriksaan. Serta terdapat 43 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Dengan demikian, Kabupaten Purbalingga telah memiliki 156 kasus positif Covid-19, sejauh ini. Yang mana, 111 orang dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Melihat pertambahan jumlah pasien positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, PMI Purbalingga berharap masyarakat di Kabupaten Purbalingga untuk terus menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas.
Termasuk juga untuk mengurangi aktivitas luar rumah, jika memang tidak terlalu penting. Hal ini demi menyegah penyebaran Covid-19 di keluarga. “Bagaimanapun Pandemi Covid-19 masih belum selesai,” kata Ichwan.
Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19
Ketika Hari Jadi PMI ke 75 Tahun, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla juga menekankan pentingnya upaya-upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19 di masing-masing wilayah.
“Hampir 6 bulan relawan PMI bekerja untuk itu. Karena itu kita mengharapkan partisipasi masyarakat dan pengusaha untuk membantu mensponsori itu, karena hanya itu cara untuk mengatasi dan mengurangi penularan Covid ini,” kata JK.
JK berharap pengusaha dapat memberikan donasi untuk kegiatan PMI. Terutama, dalam rangka penyemprotan disinfektan secara masif dan intens.
JK memperkirakan bahwa setidaknya sampai akhir 2020, PMI membutuhkan biaya sebesar 200 miliar untuk operasi penanganan Covid-19.
Akan tetapi, sampai sejauh ini, dana yang terkumpul di PMI masih jauh dari target. Hingga kini, baru mencapai 50 persen dari total kebutuhan. Karena itu, ia berharap masyarakat turut membantu aktivitas PMI di wilayah untuk menyegah penyebaran Covid-19.
[…] Baca: PMI Purbalingga Fokus Penyemprotan Disinfektan di Zona Merah […]
[…] Baca: PMI Purbalingga Fokus Penyemprotan Disinfektan di Zona Merah […]