BRALING.COM, PURBALINGGA – Rute Trans Jateng di Koridor 1 rencananya akan ditambah pada tahun 2019 mendatang. Namun realisasi rencana ini akan sangat dipengaruhi oleh terwujudnya Bandara Jenderal Soedirman di tahun depan.

Penambahan rute direncanakan dari Bukateja ke Bandara Jenderal Soedirman. Jalurnya yakni melewati jalur Desa Tidu. Penambahan rute diharapkan dapat mempermudah jalur transportasi dari Purwokerto ke Bandara dan sebaliknya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Purbalingga, Imam Wahyudi mengungkapkan bahwa pembangunan bandara komersil akan dilaksanakan pada akhir 2018 ini. PT Angkasa Pura 2 sudah menjadwalkan kalau akhir tahun 2019, bandara sudah bisa melayani pesawat ATR-72.

“Bulan kemarin kita bersama PT Angkasa Pura 2 telah melakukan beberapa rangkaian uji pengukuran, seperti pengukuran kekerasan tanah, pengukuran arah angin dan kecepatannya, kemudian kelayakan pendaratan,” kata Imam Wahyudi.

“Kemudian untuk pengukuran arah landing dan take off searah atau dua arah, dan di bandara Jenderal Soedirman bisa dilakukan dua arah,” sambung Kepala Dinhub Purbalingga tersebut.

Bandara Jenderal Soedirman diharapkan menjadi jawaban kebutuhan transportasi bagi masyarakat Purbalingga. Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Pemalang sebagian selatan Tegal.

“Minggu depan Pemkab Purbalingga diundang oleh PT Angkasa Pura 2, guna membahas kelanjutan pembangunan Bandara Jenderal Soedirman. Finalisasi Rencana Induk Pembangunan (RIP) dengan master palan sudah, dan insyaallah Bulan September sudah clear penetapan dari Menteri Perhubungan,” ungkap Imam.

Terpisah, Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi kembali mengatakan Bandara Jenderal Soedirman diharapkan dapat menjadi pengungkit perekonomian di Purbalingga, terutama Pariwisata. “Dengan adanya bandara Purbalingga harus berkemas agar siap menjadi tujuan wisata nasional bahkan dunia,” kata Tiwi.

BANGKIT WISMO